MANAJEMEN KELAS
MENDESAIN
LINGKUNGAN FISIK KELAS
Desain
lingkungan fisik kelas adalah lebih dari sekedar penataan barang di
kelas.
Prinsip
Penataan Kelas
Berikut ini
adalah empat prinsip dasar yag dapat dipakai untuk menata kelas (Everstson,
Emmer, & Worsham, 2003) :
- Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang. Gangguan dapat terjadi di daerah yang sering dilewati, seperti area belajar kelompok, bangku murid, meja guru, dan lokasi penyimpanan pensil, rak buku, dan area lainnya. Pisahkan area ini sejauh mungkin dan pastikan juga mudah di akses.
- Pastikan bahwa anda dapat mudah melihat semua murid. Memonitor murid secara cermat adalah tugas penting dari manajemen kelas. Untuk itu, anda harus bisa melihat semua murid.
- Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses. Ini akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian, dan mengurangi kelambatan dan gangguan aktivitas.
- Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas. Tentukan dimana anda dan murid akan berada saat presentasi kelas diadakan. Untuk melihat seberapa baik muris dapat melihat dari tempat mereka, duduklah di kursi mereka.
Gaya
Penataan
Berikut ini
adalah gaya penataan fisik kelas
Penataan
kelas standar :
Ć¼ Gaya auditorium
Semua murid duduk menghadap guru. Penataan ini
membatasi kontak murid tatap muka dan guru bebas bergerak kemana saja. Gaya
auditorium ini sering kali dipakai guru ketika mengajar atau seseorang memberi
presentasi ke kelas.
Ć¼ Gaya tatap muka (face to face)
Murid saling berhadapan. Gangguan pada murid akan
lebih besar pada gaya penataan kelas ini dari pada gaya penataan auditorial.
Ć¼ Gaya off-set.
Sejumlah murid (tiga atau empat anak) duduk i bangku
tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain. Gangguan dalam gaya
penataan ini lebih sedikit dibanding gaya tatap muka dan dapat lebih efektif
untuk kegiatan belajar kooperatif.
Ć¼ Gaya seminar
Sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk di susunan
berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U. Ini terutama efektif ketika
anda ingin agar murid berbicara satu sama lain atau bercakap-cakap dengan anda.
Ć¼ Gaya klaster (cluster)
Sejumlah murid (empat sampai delapan anak) bekerja
dalam kelompok kecil. Susunan ini efektif terutama untuk aktivitas pembelajaran
kolaboratif.
MENCIPTAKAN
LINGKUNGAN YANG POSITIF UNTUK PEMBELAJARAN
Strategi
umum mencakup penggunaan gaya otoritatif dan manajemen aktivitas kelas secara
efektif :
- Gaya Manajemen Kelas Otoritatif.
Gaya manajemen kelas otoritatif
berasal dari gaya parenting menurut Diana Baumrind (1971,1996). Seperti
orang tua yang otoritatif, guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung
mandiri, tidak cepat puas ], mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan
penghargaan diri yang tinggi. Strategi ini akan mendorong murid untuk menjadi
pemikir yang independen, tetapi strategi ini masik menggunakan sedikit
monitoring murid. Guru akan menjelaskan aturab dan regulasi, menentukan standar
dengan masukan dari murid.
- Gaya Manajemen Kelas Ortoritarian.
Adalah gaya yang restriktif dan
punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban kelas. Guru otoriter sangat
mengekang dan mengontrol murid dan tidak melakukan banyak percakapan dengan
mereka.
- Gaya Manajemen Kelas Permisif.
Gaya ini memberi banyak dukungan
untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka.
Murid di kelas ini cenderung punya keahlian akademik yang tidak memadai dan
kontrol diri yang rendah.
Komentar
Posting Komentar